Minggu, 16 Januari 2011

Selamat Datang di Ibukota

Ibukota Indonesia , Jakarta .
Kota megapolitan yang kata orang kebanyakan sudah overloaded ini menjadi rumah terbaru ku paling tidak sudah empat bulan berjalan.

Pertama kali menjajakkan kaki di ibukota tepatnya tanggal 19 September 2010 di Stasiun Pasar Senen bersama anak Himasurya yang lain yang akan daftar ulang STAN.
Saat perjalanan menuju kampus, kami disuguhkan dengan pemandangan yang eksotis dari Jakarta sekaligus pemandangan yang menyayat hati. Ya, seperti yang beredar dalam berita televisi, ketimpangan sosial di Jakarta sangatlah parah dan untuk pertama kali nya saya melihat dengan mata kepala saya sendiri ketimpangan tersebut.

Kadangkala hati berdecak kagum dengan tata kota dengan bangunan tinggi nan bagus ketika melewati Sudirman, Senayan, ataupun Bundaran HI. Tetapi saat melihat dibalik semua gedung gedung itu, banyak gelandangan yang tidur hanya beralaskan kardus dan beratap langit. Seperti yang terlihat saat kita melewati Stasiun Jatinegara. Banyak rumah kecil berhimpitan bahkan ada rumah kardus yang terletak di persimpangan rel dengan anak kecil di dalamnya bermain boneka tanpa kepala. Miris melihatnya.

Di samping ketimpangan sosial yang ada, masalah yang harus dihadapi setiap hari di Jakarta adalah kemacetan. Sepertinya  sangatlah setres mengendarai mobil di Jakarta, hanya itu yang aku pikirkan saat melewati kemacetan di tengah sesaknya Bus Transjakarta.

Ya, itulah seklumit cerita tentang Jakarta dan semua yang dinamika yang ada di dalamnya yang telah menjadi pengalaman terbaru saya dalam tahun 2010 kemarin.
Selamat Datang di Ibukota :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar