Minggu, 19 Juni 2011

Delapan Puluh Empat Tahun Persebaya Surabaya

18 Juni 2011 kemarin tepat 84 tahun berdirinya klub kebanggaan kota kita PERSEBAYA 1927. Usia yang cukup tua untuk klub sepakbola di negara kita ini. Pelaksanaan HUT Persebaya 1927 yang ke- 84 tahun lebih ditonjolkan dengan kegiatan - kegiatan sosial diantaranya, donor darah massal, menyambangi legenda hidup Persebaya Rusdi Bahalwan yang sedang terbaring sakit dan yang terakhir adalah acara Go Green, yaitu penanaman bakau di daerah Wonorejo. Sehari sebelumnya, para suporter Bonek juga menggelar acara memperingati ulang tahun Persebaya 1927 di Balai Pemuda. Di antaranya dalam bentuk  pameran foto hasil karya para Bonek sendiri. Kemudian launching buku, serta festival band yang menghadirkan bintang tamu Roy “Boomerang”.

Kita tahu Persebaya yang notabene menjadi salah satu pendiri PSSI merupakan klub fenomenal dengan Bonekmania sebagai pendukung yang sangat loyal. "Dimana kau berada, di situ kami ada. Karena kami Bonekmania". Yap, yel - yel itu lah yang bisa menggambarkan Bonekmania, sangat peduli dengan Persebaya 1927 dan selalu mendukung dimana pun Persebaya bermain tanpa terkecuali.


Persebaya merupakan tim yang sangat fenomenal. Mulai dari Juara Liga Indonesia dua kali, menampilkan gaya sepak bola gajah lawan Persipura saat era Perserikatan tahun 1988, mogok bermain saat lawan PKT Bontang tahun 2002 yang berimbas dengan penurunan kasta ke Divisi 1, mengundurkan diri dari babak delapan besar tahun 2005 yang membuat di skors selama 16 bulan meskipun akhirnya diubah menjadi degradasi ke Divisi 1.


Carut marut yang sedang bergejolak di negara kita juga berimbas terhadap Persebaya. Merasa dirugikan dengan ISL 2009/2010 kemarin yang dirasa ada skenario untuk meloloskan Pelita Jaya dengan menunda pertandingan Persebaya vs Persik sampai tiga kali dan berujung degradasi. Akhirnya Persebaya dengan Saleh Mukadar selaku ketua memutuskan untuk keluar dari Liga Indonesia dan bergabung dengan Liga Primer Indonesia, kompetisi 'breakaway' profesional yang tidak menggantungkan hidupnya dengan APBD.

Jumat, 10 Juni 2011

Uang Uang dan Uang

Melihat pemberitaan di televisi tentang artis yang liburan ke luar negeri, politisi pun bisa melenggang ke luar negeri tanpa masalah dengan alasan studi banding. Mau kemana mana sepertinya tinggal berangkat, tak perlu memikirkan berapa uang yang dibutuhkan untuk itu semua. Terkadang iri juga melihat mereka - mereka yang banyak uang bisa keliling kemana saja tanpa bingung dengan uang yang ada, lah aku untuk pulang pergi Jakarta-Surabaya saja harus mikir lebih dari dua kali agar cukup dengan uang yang seadanya. 


Semua itu karena uang. Sangat benar pepatah lama yang berkata bahwa UANG bukanlah segalanya tapi segalanya membutuhkan UANG. Dengan uang yang bergelimang, mungkin memang mudah memenuhi semua kebutuhan yang ada atau  lebih tepatnya memenuhi semua keinginan. Tetapi bagaimana jika kekurangan uang? dapatkah semua keinginan kita terpenuhi? jawabannya adalah tidak, bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari saja mungkin tidak cukup.