Sabtu, 09 April 2011

Diam Tanpa Ampas

Siapa sih yang ngga tau Metro TV? Salah satu televisi swasta nasional gitu yang slalu nyiarin berita - berita nasional maupun internasional secara up to date tiap harinya.


Kali ini, ceritanya kita anak satuki pajak Sekolah Tinggi Akuntansi Negara diundang untuk menjadi audience di salah satu program berita Metro TV, yaitu Today's Dialogue yang live dari pukul 21.30-22.30. Bisa dibayangin dong nanti pulangnya malem - malem gitu takut kan ntar kalo ada banci yang godain *cihhh*. Untungnya pihak Metro TV siap sedia menjemput dan mengantarkan kami kembali ke kampus STAN.


Pukul 19.00 mayoritas udah pada kumpul di Bendungan STAN dan menunggu beberapa yang belum datang. Mobil - mobil Metro TV pun sudah stand by siap mengantar kami. Setelah dirasa cukup langsung mobil - mobil ini berangkat menuju gedung Metro TV seperti arak - arakan pengantin baru hahaha #abaikan.



Sampai di sana, langsung disuguhi makan malam. Lumayanlah untuk mahasiswa jadi ngga keluar duit buat makan malam. Kenyang, ngga sampai di situ. Kita harus nunggu sampai on air pukul 21.30. Kita udah stand by di studio nya bersama audience dari kampus lain.


Hampir pukul 21.30 acara dimulai, semua narasumber dan moderator acara sudah pada duduk di kursi masing - masing. Ada empat narasumber saat itu tetapi yang aku ingat cuma Tantowi Yahya yang lain sudah lupa ditelan bumi. Sungguh - sungguh ingatan yang sangat payah. Tantowi Yahya kali ini berkapasitas sebagai anggota DPR bagian mengurusi intelijen, sesuai dengan topik yang diusung malam itu, pembahasan RUU Intelijen.


Malam itu, terjadi pembahasan baik pro ataupun kontra dari akan diadakannya RUU Intelijen. Secara garis besar sih otakku menangkap kalau dengan adanya Intelijen keutuhan NKRI bisa tetap terjaga tetapi dengan adanya Intelijen dapat juga menjadi senjata penguasa untuk abuse power. Dari satu jam perbincangan tersebut hanya itu yang mampu otak tangkap, sungguh memalukan -________-". 


Beginilah jadinya jika mahasiswa jurusan ekonomi harus mendengar perbincangan sengit pro kontra dari RUU Intelijen yang mengarah ke arah politik dan kekuasaan, hasilnya adalah diam tanpa ampas, ya DIAM TANPA AMPAS!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar