Selasa, 04 Oktober 2011

38 lebih baik daripada hanya 36


Sudah seminggu lebih kembali menjalani rutinitas membosankan seperti bulan - bulan sebelumnya, nunggu jarkom kuliah, mantengin laptop, dan juga tidur seharian. Sudah seminggu juga perkuliahan di kampus ini mulai menggeliat, tentunya dengan kelas baru, teman - teman baru, mata kuliah baru, dan juga dosen baru. Tetapi bukan itu semua yang bakalan dijabarkan di sini, bukan itu.

Tanggal 20 Oktober 2011 mungkin tanggal yang biasa saja bagi sebagian orang. Tapi bagi kami yang menggantungkan masa depan dari perkuliahan gratis ini merupakan hari yang bisa dibilang campur aduk. Ada yang berbangga dapat lanjut dengan IP yang memuaskan dan juga ada pula yang harus berhenti sampai di situ saja. Angkatan kami hilang 28 orang dalam sekejap saja setelah bersama - sama selama setahun dengan teman - teman sekelasnya masing - masing. Kelas kami pun juga menjadi salah satu korbannya. Dua dari tiga puluh delapan orang yang ada di kelas kami harus menghentikan perjuangannya untuk lulus walaupun mereka berkeinginan lain.


Saya masih ingat pertama kali masuk ke kelas di tingkat satu ini dahulu, duduk di bangku nomor empat dari belakang bersama si Makassar dan kita semua berkenalan sambil musyawarah memilih ketua kelas dengan komposisi yang utuh, tiga puluh delapan orang. Saya juga masih ingat saat kita karaoke bersama di sabtu malam yang akhirnya malah pulang jalannya gara gara ngga ada angkot , nimbrung di warkop ponjay bersama warkop mamat juga, main bilyard bareng - bareng sampai dilihatin sama orang homo di ujung tempat bilyard, main futsal juga meskipun saya masih "belajar" bermain futsal, tidur di kelas bersama - sama, main - main lempar peluru triplek bersama, canda bareng, belajar bersama sampai dingambekin dosen yang juga bareng - bareng sekelas, dan itu semua dengan komposisi utuh tiga puluh delapan orang.

Dan saat ini hanya tersisa tiga puluh enam orang dari tiga puluh delapan personil kelas kami yang meneruskan perjuangan di tingkat 2 ini. Dua personil kami ditakdirkan untuk sukses di tempat yang lain, bukan di sini. Mungkin agak kurang cocok kalau mengatakan selamat tinggal buat kalian berdua teman, lebih afdol adalah "Sampai bertemu lagi di suatu kesempatan", kita bertiga puluh delapan pasti sukses bersama meskipun jalan yang ditakdirkan berbeda karena tiga puluh delapan lebih baik daripada hanya tiga puluh enam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar